BeritaNasional

Inovatif! KSM-T Unisma Digitalisasi Absensi MTs Al-Faqih Sukoanyar

Salah satu prinsip penting yang dititipkan oleh Universitas Islam Malang saat melepas Mahasiswa/i Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) adalah melakukan program yang berkelanjutan. Kerja-kerja yang dilakukan harus edukatif yang mendidik masyarakat, tidak sekedar kerja-kerja lapangan tanpa orientasi berkelanjutan.

Kelompok 1 yang bergerak di bidang pendidikan, lakukan inovasi yang luar biasa di Madrasah Tsanawiyah Al-Faqih, Sukoanyar, Pakis Kabupaten Malang. Inovasi tersebut adalah melakukan digitalisasi digitalisasi absensi siswa, program ini langsung disambut baik oleh pihak MTs Al-Faqih Sukoanyar.

Sebelum melaksanakan program tersebut, Tim KSM-T melakukan survey terlebih dahulu di MTs Al-Faqih Sukoanyar, “hal ini berguna mengetahui situasi dan kondisi di sekolah tersebut, setelah melakukan observasi, kami menawarkan sebuah inovasi digitalisasi pendidikan yaitu dengan membuat presensi berbasis barcode” ucap Rian, ketua pelaksana program ini.

Digitalisasi absensi

“Kami juga mendemonstrasikan presensi barcode kepada pihak sekolah dan di sambut dengan baik oleh pihak sekolah. Kemudian, melakukan uji coba kepada siswa kelas 7” tambah Rian yang juga Mahasiswa Teknik Sipil tersebut.

Pihak sekolah sangat senang dan berterima kasih karena sudah mengenalkan sebuah inovasi digitalisasi presensi berbasis barcode. Bapak Irdian, salah seorang guru mengungkapkan, “dengan adanya presensi barcode tersebut, guru tidak perlu lagi melakukan presensi secara manual kepada siswa”

 Pihak sekolah bahkan berharap digitalisasi ini dapat dikembangkan sehingga saat discan langsung mendapatkan notifikasi ke orang tua. Tidak hanya itu, pihak sekolah juga berharap bahwa “presensi barcode bisa berkelanjutan di sekolah tersebut dan bisa diterapkan tidak hanya kepada siswa melainkan kepada guru juga” tambah Irdian.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sangat mengapresiasi program ini yang relevan dengan perkembangan zaman dan juga sesuai dengan arahan kampus. “Digitalisasi absensi ini memang sudah ada yang mengaplikasikannya, tapi tidak banyak. Implementasinya pun kebanyakan di daerah perkotaan” komentarnya saat dimintai Tim Sibiren.

Digitalisasi ini akan terus dikembangkan, semakin effisien dan efektifnya absensi yang digunakan, semakin banyak pula waktu yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar dan mengajar.

Pewarta: Rifka Aulia

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *