Artikel

Harmoni dalam Perbedaan: Peran Penting Hadis Islam dalam Membangun Toleransi

Toleransi adalah pilar penting dalam harmoni sosial di tengah masyarakat yang beragam. Pada konteks ini, hadis dalam ajaran Islam memainkan peran krusial sebagai panduan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan sikap tenggang rasa. Hadis mengandung ajaran-ajaran yang mendorong sikap inklusif, penghargaan terhadap perbedaan, serta kerjasama di antara umat manusia.

Pentingnya toleransi

Salah satu hadis yang mencerminkan pentingnya toleransi adalah, “Tolonglah saudaramu, baik yang zalim maupun yang dizalimi” [HR. Bukhari-Muslim]. Hadis ini menekankan pentingnya untuk memberikan bantuan dan perlindungan, baik kepada yang berbuat kezaliman maupun yang menjadi korban kezaliman.

Hal ini menunjukkan bahwa sikap tenggang rasa bukan hanya terbatas pada mendukung yang sependapat atau seagama dengan kita, tetapi juga mencakup perlakuan adil terhadap semua orang tanpa memandang latarbelakang atau keyakinan mereka.

Baca juga: Di Markas PBB, Menlu RI Tegaskan Komitmen Indonesia Perkuat Solidaritas Politik Dukung Palestina

Keramahan terhadap umat yang Heterogen

Mengutip hadis Nabi SAW. terkait mencontohkan keramahan terhadap umat yang heterogen guna mempromosikan kesetaraan dalam perlakuan. Kontekstualisasi dari hadis tersebut mengingatkan bahwa keberagaman adalah anugerah, bukan alasan untuk konflik.

Dengan memahami dan menerapkan kandungan hadis tentang perbedaan, masyarakat dapat menumbuhkan sikap inklusif, menghargai setiap individu, serta menciptakan lingkungan yang damai dan bersatu.

Baca juga: Hadis dan Historiografi: Warisan Tertulis Nabi sebagai Sumber Sejarah

Penerapan dari hadis ini sebenarnya penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam konteks sosial, sikap toleransi mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan pendapat dan pandangan orang lain.

Inilah yang memungkinkan terciptanya dialog yang konstruktif dan memperkaya perspektif kita. Toleransi juga mengajarkan kita untuk menghargai keberagaman budaya, agama, dan tradisi di sekitar kita.

Toleransi bukan berarti menyetujui segala hal

Namun, penting juga untuk memahami bahwa toleransi bukan berarti menyetujui segala hal. Toleransi tidak mengharuskan kita untuk merelakan nilai-nilai atau prinsip yang kita pegang. Sebaliknya, toleransi mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan tanpa mengorbankan integritas kita sendiri.

Berdasarkan konteks global, hadis-hadis tentang sikap tenggang rasa memberikan pandangan yang luas tentang bagaimana umat Islam seharusnya berinteraksi dengan masyarakat yang beragam. Hal ini sangat relevan dalam mewujudkan perdamaian dan harmoni di dunia yang penuh dengan perbedaan.

Memberikan landasan yang kuat

Maka dari itu, hadis dalam agama Islam memberikan landasan yang kuat terhadap prinsip toleransi. Pengaplikasian nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari membantu dalam membentuk masyarakat yang inklusif, menghargai perbedaan, dan mempromosikan perdamaian.

Sikap toleransi yang terinspirasi dari teks hadis dapat menjadi fondasi untuk menciptakan dunia yang lebih baik, di mana setiap individu dihormati dan diperlakukan dengan adil, tanpa memandang perbedaan yang ada.

Penulis: Khayan Ali Shibi

Editor: Fani Azfar

Related Articles

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *