Uncategorized

Menyoal Potongan Video Sambutan KH. Marzuki Mustamar

Nahdhatul Ulama (NU) adalah organisasi keislaman yang mengusung tema wasathiyyah di setiap gerakannya. Ajaran demikianlah yang senantiasa dibumikan oleh para ulama NU. Namun, belakangan ini beredar potongan video yang mencoba menggiring opini publik dan memojokkan salah satu kiai NU yakni KH. Marzuki Mustamar.

Potongan Video

Video tersebut berisikan dua bagian. Bagian pertama menampilkan sambutan Ketua PWNU Jatim, KH. Marzuki Mustamar, atas kunjungan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di ndalem beliau. Bagian kedua menampilkan ceramah beliau tentang status baiat anggota NU jika bergabung dengan LDII, HTI, PKS dan PAN.

Baca juga: Kunjungi Ponpes Gasek, Presiden PKS Ngaji Kitab Muqtathofat kepada Abah Marzuqi

Dua bagian tersebut dirangkai dengan narasi “Sekarang vs Dulu” yang seakan menyudutkan beliau. Padahal jika melihat konteks di lapangan (bukan hanya berdasarkan video apalagi potongannya saja) kita akan menjumpai hal yang jauh berbeda dari narasi gabungan video tersebut.

NU Selalu pada Posisi Tengah

Dikutip dari situs ponpesgasek.id dalam sambutan tersebut juga menegaskan bahwa NU selalu pada posisi tengah (Wasathiyyah) dalam hal beragama dan bernegara. Pesan ini secara tersirat menunjukkan alasan dan latar belakang beliau dalam menyampaikan sambutan tersebut yang sayangnya justru dipotong oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

Lebih jelasnya, salah satu video di channel YouTube beliau yang berjudul “Merespon Pilpres 2024” beliau menerangkan bahwa NU sedari dulu selalu berada di tengah.

Adapun jika ada kIai NU yang seakan condong ke kubu kanan atau kiri itu bertujuan untuk menarik mereka perlahan ke tengah (Wasathiyyah).  Sebagaimana misi NU sendiri yakni tiddak benar-benar menjadi bagian dari mereka.

Lihat juga: Merespon Pilpres 2024

Memaparkan Fakta Sejarah

Kiai Marzuki memaparkan fakta sejarah untuk menguatkan hal itu, di mana dulu Kiai Wahab Hasbullah juga bergabung dengan koalisi NASAKOM, bukan karena mendukung PKI melainkan untuk ngemong.

Beliau juga turut menyebutkan tentang Kiai Hasyim Asy’ari yang bergabung dengan Masyumi dan Kiai Hasyim Muzadi yang berkoalisi dengan Bu Megawati saat itu. Semua itu tak lain bertujuan untuk menarik pihak kanan maupun yang kiri untuk ke tengah.

Ngemong Pihak Kanan maupun Kiri

Di akhir video tersebut, beliau memberikan kesimpulan bahwa jika ada kiai NU yang ngemong pihak kanan ataupun kiri, jangan langsung dituduh menjadi bagian dari mereka. Melainkan untuk menengahkan dan demi menghindari potensi perpecahan.

Baca juga: Syekh Hamami Zadah dalam Tafsir Yasin Hamami “Surah Yasin Adalah Jantung Bagi Al-Qur’an”

Jadi terkait potongan dari gabungan video itu, jelas tidak ada yang bertentangan dari dua bagian video tersebut. Jelas juga maksud dan latar belakang KH. Marzuki Mustamar menyampaikan sambutan dalam kunjungan itu.

Penulis : Muhson Alfa

Editor   : Fani Azfar

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *