ArtikelSastra

Hari Air Sedunia di Tengah Pandemi Covid-19

22 Maret 2020 diperingati sebagai Hari Air Sedunia ke-28. Dilansir dari World Water Day, Hari Air Sedunia 2020 mengangkat tema “Air dan Perubahan Iklim”, dan bagaimana keduanya saling berkaitan. Terlepas dari tema tersebut, ketersediaan air bersih perlu dijaga untuk keberlangsungan kehidupan manusia.

Air yang mengalir akan jernih sedang yang hanya diam tertahan akan keruh dan mengambang

Ditengah pandemi covid-19, air bersih memiliki peran penting dalam mencegah penularan virus corona, utamanya di pondok pesantren. Mencuci tangan, desinfeksi, mandi serta mencuci pakaian setelah bepergian merupakan langkah tepat untuk mencegah penularan virus, mengingat anjuran social distancing tidak dapat diterapkan sepenuhnya di pondok pesantren. Oleh karena itu, pola hidup bersih perlu diterapkan dengan baik. Tak bisa dipungkiri, hal itu membutuhkan konsumsi air lebih.

Oleh karena itu, penggunaan air yang efektif dan efisien perlu dilakukan.

Bagaimana caranya?

Hemat air

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghemat air, diantaranya menutup kran apabila tidak digunakan, menggunakan air secukupnya, dan memperbaiki kebocoran air.

Menerapkan 5 langkah cuci tangan pakai sabun

Menurut Kementerian Kesehatan RI, berikut 5 langkah cuci tangan dengan sabun :

  1. Basahi seluruh tangan dengan air bersih mengalir
  2. Gosok sabun ke telapak, punggung tangan dan sela jari
  3. Bersihkan bagian bawah kuku-kuku
  4. Bilas tangan dengan air bersih mengalir
  5. Keringkan tangan dengan handuk/ tisu atau keringkan dengan diangin-anginkan.

Desinfeksi seperlunya

Cairan desinfektan dapat menimbulkan bau, iritasi kulit, bahkan dan iritasi saluran pernapasan. Oleh karena itu, desinfeksi dapat dilakukan jika dirasa perlu sehingga konsumsi air juga dapat ditekan.

Baca Juga: Santri dan Sikap Terhadap COVID-19

Merendam pakaian dengan tepat

Setelah bepergian dari tempat umum, pakaian yang dikenakan perlu direndam dengan detergen untuk membunuh bakteri dan virus yang mungkin menempel. Perendaman cukup dilakukan sekali dengan penggunaan detergen secukupnya. Penambahan detergent berlebihan justru kurang menguntungkan karena busa berlebih dapat menjebak kotoran di dalam serat pakaian, serta menghabiskan banyak air untuk membilas. Untuk memastikan agar bakteri dan virus mati, perendaman dapat dilakukan menggunakan air hangat.

Oleh: Titis Rahmawati

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *